Kemerdekaan Papua Barat Dimulai Dari Tindakan Nyata

Oleh: Nekiles Yigibalom

*) AAlumni Mahasiswa Keperawatan Kota Jember

Untuk mencapai cita-cita mulia dan harapan suatu bangsa yakni papua barat yang terbebas dari pembantaian, pembunuhan, penyiksaan, kemiskinan dan ketidakadilan yang berurat akar dalam zaman demokratisasi ilusi saat ini, harus dimulai dari berbagai “Tindakan” meraih dan mewujudkan segala sesuatu harus diawali dengan kerja keras entah apapun cara dan taktiknya.

Kemerdekaan dimulai dari lidah ke lidah, dari mulut ke mulut, dari hati ke hati, dari otak ke otak. Dari personal ke personal, dari personal ke organisasi, dari honai ke honai laki-laki, dari gereja ke keluarga tanpa batasan ruang dan waktu. Maka, berdampak pada kesadaran transitif pergi pada kesadaran kritis.

Begitupula berbagai tindakan yang menembus berbagai blokade kekuatan negara kolonialisme Indonesia. Tindakan kekejaman pemerintah Indonesia melalui alat TNI/POLRI membuat kita keliaran berpikir dan taktik politik yang mampu membawa rakyat papua kepada cita-cita mulia alias (kemerdekaan Papua barat).

Membangun suatu strategi yang efektif maka didalamnya harus semua komponen dan fraksi ikut terlibat menkolektifkan metode-metode yang mereka meyakini tepat sasaran guna melemahkan kekuatan musuh sekaligus menyadarkan rakyat harus dimulai dari tindakan nyata.

Membangun suatu strategi yang efektif maka didalamnya harus semua komponen dan fraksi ikut terlibat menkolektifkan metode-metode yang mereka meyakini tepat sasaran guna melemahkan kekuatan musuh sekaligus menyadarkan rakyat harus dimulai dari tindakan nyata.

Saat ini kita mencermati reaksi rakyat mengadung amarah, akibat kebijakan Negara yang militeristik, rasis, dan diskriminatif, tapi sikap dan tindakan rakyat untuk melawan itu semua lama kelamaan didiamkan begitu saja.

semangat perjuangan yang menggebu-gebu tapi tidak diimbangi dengan tindakan nyata maka semangat itu hanyalah hampah tak pernah terwujud cita-cita.

Ora et labora, tidak hanya berdoa tapi harus bekerja alias perjuangan nyata.Tidak bisa masalah papua membawa dalam doa belaka dengan harapan Tuhan menyelesaikan masalah papua tanpa kita berkorban. Justeru diperlukan kerja keras dan pengorbanan dalam segala bentuk bahkkan pertaruhan nyawa itu baru ada kemenangan ada di pihak kita.

Kita tidak perlu mimpi disiang bolong memohon kepada Tuhan agar Tuhan memberikan kemerdekaan. Maaf, sampai kapan pun tak akan terwujud kemerdekaan sejati.

Kita mengaharapkan doa saja tanpa tindakan nyata justeru memberikan ruang kepada penindas untuk bertahan di wilayah panjajah agar penindasan tetap bertahan dan terus lageng.

Tak akan mungkin Tuhan membuka langit lalu menurunkan kemerdekaan tapi diperlukan doa sembari perjuangan nyata dalam bentuk dan strategi apapun itu .

Jagan pernah berhenti berpikir, berekreasi, demonistrasi, diskusi, menulis, lobih diplomasi serta apapun bentuknya untuk mempengaruhi dan menyadarkan orang lain agar nantinya menarik simpati mendorong agenda kemerdekaan bangsa papua.

Hai sobat, jangan pernah jenu, jangan pernah bosan, maju terus sampai titik darah penghabisan sebelum memperoleh kemenangan sejati.

Ibarat kata, kita mencabut dan menumbalkan pohon beringin begitu berakar, harus dipotong akarnya satu persatu dan melewati pengorbanan yang bertubi-tubi.

Habiskan energi, waktu dan tenaga juga diperlukan banyak orang agar proses percepatan untuk tumbalkan pohon tersebut dengan cepat.

Begitu pula Perjuangan suatu bangsa harus ada pengorbanan yang berdarah darah, harus dari penjara ke penjara, harus pembuangan aktivis, harus ada yang mengalami penderitaan dan menghabiskan waktu dalam jeruji besi.

“Tan Malaka bilang lahirnya revolusi itu sama hal penderitaan ibu untuk pembahan kelahiran sang anaknya”

Anda bayangkan tokoh bangsa papua barat alm. Filep Karma 15 tahun penjara di jakarta gegarah papua merdeka atau demi harga diri bangsa papua.

Anda bayangkan Surya Anta aktivis kemanusiaan sekaligus pendiri FRI-WP tidak salah 3 tahun penjara akibat kasus rasisme tahun 2019.

Era Reformasi yang di pimpin Jokowi hingga Prabwo saat ini operasi militer dan berbagai kebijakan merugikan rakyat papua akhirnya protes gelombang aksi dimana mana salah satunya se antero papua akhirnya berhasil menaikan eksistensi politik papua barat di tingkat Internasional membuat  MENLU indonesia kewalahan menanggananinya, lihat video di yutube.

Itulah sebagai simbol bahwa gerakan papua merdeka masih eksis di cendrawasih.

Hai rakyat Papua, hendaknya jangan pernah berhenti menyuarakan ketidakadilan, berkarya dalam bentuk apapun, baik itu tulisan yang mengunggah kesadaran nurani, belajar sejarah politik bangsa papua, pengetahuan yang memadai supaya tidak mudah di hantam oleh lawan politik alias kolonialisme Indonesia.

Che Guevara bilang, “perjuangan butuh keringat, pengorbanan dan pekikan suara, karena kita lawan bukan seekor siput yang kita lawan tetapi harimau raksasa yang kita lawan”.

Exit mobile version