Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di Tolikara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan

Tolikara, Papua Pegunungan — Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, pada Kamis malam, 24 April 2025, menyebabkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah distrik. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIT itu menyebabkan kerusakan parah di berbagai sektor, mulai dari perumahan warga hingga infrastruktur vital.

Sebanyak 459 keluarga terdampak langsung akibat bencana ini. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banyak warga mengalami trauma serta kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Kerusakan mencakup rumah, jembatan, jalan, lahan pertanian, perkebunan, gedung pelayanan umum, hingga fasilitas keagamaan seperti gereja.

Wilayah terdampak tersebar di beberapa distrik, di antaranya Bewani, Bokoneri, Numba, Karubaga, Gilobandu, Kanggime, dan Wunin. Di masing-masing distrik, kampung-kampung yang terisolasi dan mengalami kerusakan dilaporkan cukup banyak, seperti Kampung Abena, Nogobumbu, Yibalo, Tingwi, Kara Gigelok, Gurikme, Logon, hingga Wurneri.

Kepala BPBD Kabupaten Tolikara, Feri Kogoya, SH., M.KP, mengatakan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan awal. Ia juga telah menyampaikan laporan resmi kepada Bupati Tolikara, Willem Wandik, S.Sos, yang kemudian mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan Status Darurat Bencana pada tanggal 25 April 2025.

“Bencana ini telah masuk dalam kategori tanggap darurat. Kami telah melakukan upaya bantuan sebisa mungkin, namun kondisi geografis membuat banyak wilayah sulit dijangkau,” ujar Feri Kogoya Jumat (09/5).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa bencana ini menyebabkan gangguan total pada aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan masyarakat. Banyak akses jalan terputus dan jembatan rusak, sehingga mobilitas warga menjadi lumpuh.

Menurut data dari BMKG Wamena, curah hujan selama 24 hari terakhir mencapai 362,2 mm, dengan puncaknya terjadi pada 25 April sebesar 56,0 mm. Tingginya curah hujan tersebut memperparah kerentanan wilayah terhadap banjir dan longsor.

“Kami telah memenuhi semua dokumen administrasi sesuai dengan ketentuan BNPB RI. Dalam waktu dekat, kami akan membawa dokumen itu langsung ke Jakarta. Kami memohon perhatian dari Deputi Penanganan Kedaruratan dan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI untuk segera memberikan dukungan penanganan lanjutan,” tambah Feri Kogoya.

Pemerintah daerah saat ini masih melakukan pendataan lanjutan serta menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat distribusi bantuan dan membuka akses yang terputus. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas lapangan mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung. (Diskominfo Tolikara)

Exit mobile version