PUNCAK JAYA, SUARALANI.id—Masyarakat Kabupaten Puncak Jaya menyatakan sikap untuk bergabung dengan Provinsi Papua Pegunungan. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas berbagai dinamika pelayanan pemerintahan di daerah tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat, Wekis Wonda, menegaskan bahwa siapa pun yang memimpin daerah harus melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang politik. Ia menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah daerah saat ini terhadap kelompok masyarakat tertentu. Ujarnya dihadapan Masyarakat dan Perwakilan Pemda Tolikara di Ilu, Rabu (10/12/2025)

“Meskipun kami merupakan pihak yang kalah dalam kontestasi politik, pelayanan pemerintah seharusnya tidak pilih kasih. Karena kurangnya dukungan dari Pemda Puncak Jaya, Pemerintah Daerah Tolikara justru datang melihat kondisi kami dan memberikan bantuan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Tim Miko–Mendi, pendukung pasangan calon nomor urut 2 pada Pilkada Puncak Jaya, tidak mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten termasuk terkait pembayaran korban pertikaian antarpendukung. “Pembayaran korban pertikaian antarpendukung calon Bupati Puncak Jaya kami pendukung nomor urut 2, paslon Miko–Mendi tidak dibantu,” ungkapnya.

Atas kondisi tersebut, masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo, Wakil Gubernur Ones Pahabol, serta Bupati Tolikara Willem Wandik dan Wakil Bupati Yotam Wonda. Kehadiran para pemimpin tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian langsung terhadap aspirasi masyarakat.
“Dansa dan teriakan kami menandakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama Pemerintah Kabupaten Tolikara datang menjemput kami,” ujar Wekis Wonda.

Sementara itu, salah seorang perwakilan masyarakat dari Komando Perang juga menyampaikan alasan serupa. Menurutnya, masyarakat lebih dekat secara emosional dan administratif dengan Provinsi Papua Pegunungan dibanding Provinsi Papua Tengah.
“Masyarakat lebih cocok dengan Provinsi Papua Pegunungan daripada Papua Tengah, karena itu kami menyatakan pindah ke Papua Pegunungan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa faktor geografis turut menjadi pertimbangan utama. “Sisi geografis sangat dekat dengan Papua Pegunungan, sehingga kami menyatakan pindah ke provinsi tersebut,” tegasnya.(Yigibalom_Nay)














