KARUBAGA, SUARALANI.id—Bupati Tolikara Willem Wandik, S.Sos bersama Wakil Bupati Yotham R. Wonda, SH, M.Si membeberkan program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Hal itu disampaikan di Kantor Bupati Tolikara seusai zoom meeting bersama Kementrian Dalam Negeri dengan Kepala Daerah seluruh Indonesia, Senin, (17/3/2025)
Dalam wawancara selepas apel perdana, Bupati Willem Wandik mengungkapkan sejumlah program prioritas dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Salah satu fokus utama adalah penyelesaian distribusi dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat Tolikara.
“Terkait dengan program 100 hari kerja, kami akan fokus merampungkan distribusi dana BLT untuk masyarakat Kabupaten Tolikara. Kami ingin memastikan bantuan ini tepat sasaran dan dapat meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Willem Wandik juga merencanakan pendataan napak tilas misionaris yang pertama kali masuk ke Kabupaten Tolikara sebagai bagian dari upaya pelestarian sejarah dan budaya.
“Kami akan melakukan pendataan jejak para misionaris yang masuk ke Tolikara. Ini penting untuk menjaga sejarah dan nilai-nilai yang telah ditanamkan di daerah ini,” jelasnya.
Dalam aspek sosial dan spiritual, pemerintah daerah akan menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di sejumlah titik, melibatkan anak sekolah minggu, remaja, serta seluruh warga gereja.
“Kami ingin menghadirkan kegiatan berbasis spiritual sebagai simbol pemersatu. Dengan adanya KKR, kami berharap masyarakat yang selama ini tercerai-berai dapat bersatu kembali. Ini merupakan langkah awal yang harus kami lakukan,” kata Bupati Willem Wandik.
Di sektor ekonomi, Pemerintah Kabupaten Tolikara akan mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif yang berbasis pada potensi lokal di empat titik utama, yakni Bokondini, Karubaga, Kanggime, dan Kembu.
“Kami akan mengembangkan ekonomi kreatif di empat wilayah utama, sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Ini adalah langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegasnya. (Nay-Yigibalom)