KARUBAGA, SUARALANI.id — Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Toli meminta seluruh pedagang serta pelaku jasa transportasi di wilayah tersebut untuk tidak menaikkan harga barang dan tarif secara sepihak menjelang Hari Raya Natal 2025.
Ketua Pemuda GIDI Wilayah Toli, Ev. Vigor Vigran Yikwa, S.Th, mengatakan bahwa pihaknya mengimbau seluruh umat Tuhan di Kabupaten Tolikara baik Orang Asli Papua maupun non-OAP yang berprofesi sebagai abang ojek, mama-mama penjual di pasar, pedagang kaki lima, pemilik kios, hingga sopir angkutan, agar tidak memanfaatkan momentum hari besar untuk menaikkan harga.
“Harga barang kios, ongkos ojek, mobil, serta sayur-mayur di Pasar Karubaga jangan dinaikkan seenaknya. Kenaikan ini dapat mempengaruhi persiapan perayaan Natal 2025. Karena itu, kami minta agar semua harga dinormalkan kembali,” kata Yikwa saat menyampaikan pengumuman keliling Kota Karubaga, Senin (07/12/2025).

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima banyak laporan terkait kenaikan harga menjelang 1 Desember 2025. Misalnya, harga ayam kulkas ukuran kecil yang biasanya Rp50 ribu naik menjadi Rp100 ribu per ekor, serta harga sayur labu yang biasanya Rp20 ribu per ikat naik menjadi Rp30 ribu.
“Jangan ada pedagang yang memanfaatkan momen hari raya keagamaan untuk menaikkan harga barang,” tegasnya.
Menurut Yikwa, kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih sulit karena perputaran uang belum lancar menjelang Natal. Karena itu, ia meminta pedagang dan pelaku jasa transportasi untuk lebih mempertimbangkan keadaan masyarakat.
“Tidak boleh menaikkan harga semaunya. Pertimbangkan kondisi saat ini dan tetapkan harga normal seperti biasanya,” ujarnya. (Yigibalom_Nay)













