KARUBAGA, – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tolikara bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) menggelar rapat koordinasi (Rakor) persiapan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten untuk Pemilu 2024. Acara ini berlangsung di Aula GIDI pada Sabtu (30/11/2024).
Rakor tersebut melibatkan Forkopimda, Bawaslu, KPU Provinsi Papua Pegunungan, saksi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, saksi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, serta perwakilan TNI/Polri di Kabupaten Tolikara.
“Rakor ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait. Kami membahas persiapan keamanan, potensi kerawanan, serta memastikan kelancaran transportasi darat dari distrik ke kota, sehingga proses rekapitulasi dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal,” ujar Ketua KPU Tolikara, Lutius Kogoya.
Ketua KPU menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tolikara di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj.) Bupati Marthen Kogoya, SH, M.AP, atas kerja sama yang baik sehingga tahapan ini dapat terlaksana. Ia juga berterima kasih kepada Bawaslu, TNI/Polri, dan semua pihak yang mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. “Berkat dukungan semua pihak, situasi di Tolikara tetap kondusif. Mari bersama-sama menjaga Tolikara sebagai Tanah Damai,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan KPU Papua Pegunungan, Ansar S, menyatakan bahwa kehadirannya di Tolikara dipicu oleh berbagai informasi yang ia peroleh dari media.
“Sebelum saya berangkat ke Tolikara, KPU RI telah menghubungi saya terkait sejumlah isu di sini, sehingga ini menjadi perhatian serius bagi kami di tingkat provinsi untuk turun langsung memantau kondisi lapangan,” ungkapnya.
Ansar menegaskan pentingnya keseriusan dan ketegasan dalam menjalankan aturan.
“Patuhi aturan dan regulasi yang berlaku. Jika kita bekerja dengan baik, masyarakat pasti akan menerima hasilnya dengan senang,” tuturnya.
Ia juga menyoroti insiden yang terjadi di Karubaga saat hari pemungutan suara, yang sudah sampai ke pimpinan pusat. Oleh karena itu, pihaknya hadir untuk memberikan masukan serta supervisi pendampingan kepada penyelenggara di tingkat kabupaten.
“Distrik Karubaga perlu segera diselesaikan plenonya untuk mencegah potensi konflik yang bisa merugikan masyarakat,” kata Ansar.
Ansar menambahkan, KPU Tolikara harus memastikan kotak suara dari seluruh distrik sudah tiba di kabupaten sebelum 3 Desember. Jika ada kendala, KPU perlu segera berkoordinasi dengan Bawaslu serta KPU provinsi dan pusat.
“Perkecil potensi konflik dengan bekerja sesuai aturan. Dengan begitu, masyarakat akan menerima hasil dengan tenang,” tegasnya.
Pj. Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH, M.AP, juga angkat bicara terkait insiden di Distrik Karubaga.
“Kejadian tersebut muncul karena adanya argumen dari pendukung mengenai kotak suara yang didistribusikan oleh PPD ke TPS. Namun, masalah itu hanya gesekan kecil yang diviralkan di media sosial, sehingga tampak lebih besar dari kenyataannya,” jelasnya.
Ia berharap KPU dapat lebih tegas mengingatkan PPD sebagai perpanjangan tangan penyelenggara di tingkat distrik agar bijaksana mencegah konflik.
“KPU harus menegaskan kepada PPD untuk segera menyelesaikan tahapan di tingkat distrik sesuai alokasi waktu yang ada, karena waktu sangat mendesak,” katanya.
Pj. Bupati Marthen Kogoya juga menekankan pentingnya percepatan pengiriman kotak suara dari distrik ke KPU kabupaten.
“Segera plenokan hasil perolehan suara. Jika perlu, bentuk tim untuk menjemput PPD yang masih tertahan di distrik,” tambahnya.
Pj Bupati menyebutkan bahwa Pilkada kali ini relatif lebih baik dibandingkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden pada Februari lalu. Namun, ia mengingatkan pentingnya konsistensi dalam input hasil suara di tingkat TPS hingga distrik agar tidak ada peluang manipulasi.
Hadir dalam rakor tersebut Pj. Bupati Tolikara Marthen Kogoya, SH, M.AP, Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Tolikara, Kapolres Tolikara Kompol Irianto John, S.Sos, MH, Ansar S dari KPU Provinsi, Busiri Payokwa dari Bawaslu Tolikara, Kesbangpol Tolikara, Dandim 1716/Tolikara Letkol Justus Mara, calon Bupati Willem Wandik, S.Sos, serta saksi dari pasangan calon Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, dan Wakil Gubernur.
Setelah rapat koordinasi, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan input hasil perolehan suara melalui aplikasi Sirekap. (Nay Yigibalom)