Pasuruan, suaralani.id– Deno Kogoya terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Pegunungan Tolikara (IKB-PMT) Se-Jawa Bali untuk periode 2024-2026 dalam Musyawarah Besar (MEBES) Ke-VI yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, 28-31 Desember 2023, di Villa Bukit Doa Imanuel Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Tolikara melalui WhatsApp, disebutkan bahwa pemilihan Ketua IKB-PMT Se-Jawa Bali tahun ini melibatkan tiga calon ketua dari beberapa perwakilan Korwil Kota studi se-Jawa Bali. Namun, akhirnya Deno Kogoya yang terpilih.
Pelaksanaan MUBES berjalan lancar dan sesuai dengan harapan seluruh peserta dan Pengurus yang berjumlah ratusan orang, berasal dari beberapa Korwil se-Jawa Bali, terhimpun dalam wadah IKB-PMT untuk mendukung kegiatan Natal dan MUBES dua tahunan sesuai mekanisme organisasi.
Wemiles Yikwa, S.Pd Ketua Panitia yang merangkap Pimpinan Sidang tetap MUBES IKB-PMT, dalam pesan melalui Nekiles Yigibalom, S.Kep, singkatnya mengatakan bahwa proses kegiatan MUBES dan Natal diawali dengan ibadah pembukaan hingga persidangan berjalan baik dan lancar.
“Dalam forum yang terhormat ini, ada beberapa keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan untuk ditindaklanjuti oleh Pengurus, seperti mekarkan satu Korwil dan kebijakan Pemda Tolikara dalam menerapkan Aplikasi SIMARA,” ujar Wemiles Yikwa.
Wemiles Yikwa menyampaikan terima kasih kepada setiap mahasiswa dan senioritas serta Pemda yang telah berkontribusi untuk suksesnya MUBES. Semoga Tuhan Putra Natal memberkati semua.
Sementara itu, Deno Kogoya Ketua Terpilih mengatakan, “Kita menghormati tujuan organisasi IKB-PMT yang didirikan oleh senior kita.” Deno menjelaskan bahwa melalui organisasi ini, mereka dapat belajar kepemimpinan untuk menjadi pemimpin yang profesional.
“Organisasi dapat membentuk karakter setiap individu untuk siap digunakan oleh bangsa dan negara, lebih khusus Tanah Kelahiran Kita Papua,” tuturnya.
Pihaknya telah dipercayakan oleh seluruh peserta MUBES untuk menjalankan tugas sesuai amanat AD/ART, Visi Misi, dan program selama dua tahun ke depan. Lanjut Deno, akhir-akhir ini, mahasiswa Tolikara se-Jawa Bali mengeluarkan kebijakan Pemda Tolikara melalui EKBAN dalam penerapan Aplikasi SIMARA. Menurutnya, sistem ini sangat baik, namun proses penyalurannya terlambat dan tidak sesuai dengan harapan mahasiswa.
Melihat dan merasakan langsung sistem ini, pihaknya sebagai ketua terpilih memiliki kewajiban untuk menyampaikan kondisi ini kepada Pemda Tolikara sebagai orang tua kita, baik melalui surat maupun dengan mendatangi langsung ke Tolikara.
Pihaknya berkomitmen untuk mendata setiap keaktifan mahasiswa tahun masuk dan keluar agar Pemda tidak kesulitan mengurus mahasiswa untuk pemodokan dan studi lanjutan atau studi akhir, kata Deno kepada media ini.
“Untuk mengatasi permasalahan dan garis koordinasi kerja, akan dibagi berdasarkan wilayah seperti Jawa Timur yang akan dikoordinir oleh Wakil Ketua masing-masing Korwil, baik itu Korwil Bali, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Acara diakhiri dengan ibadah penutupan dan makan bersama atau pesta Bakar Batu Wam, sekaligus penyambutan Tahun Baru 2024. Ibadah dipimpin oleh salah seorang Pendeta yang dalam khotbahnya mengatakan bahwa ekonomi dan sistem politik bisa berubah, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah berubah. Oleh karena itu, pada tahun baru ini, kita harus menjauhkan diri dari hal-hal yang membahayakan kita, ucapnya. (Nay Yigibalom)