banner 728x286

Jelang Kunjungan Wakil Ketua Wilayah Toli, Warga GIDI Klasis Goyage Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak

banner 120x600

KARUBAGA, SUARALANI.id– Akses jalan utama yang menghubungkan Distrik Karubaga dan Distrik Goyage, Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, mengalami kerusakan parah.Jalan tersebut merupakan jalur vital bagi mobilitas warga, termasuk menjadi satu-satunya rute menuju ibu kota kabupaten bagi masyarakat Goyage.

Lantaran tak kunjung mendapat perbaikan, warga GIDI (Gereja Injili di Indonesia) Klasis Goyage berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya. Ketua Klasis Goyage, Pdt. Yarin Kogoya, menyampaikan bahwa kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan telah beberapa kali diperbaiki warga dengan alat dan bahan seadanya.

“Itu sudah lama rusak, belum juga diperbaiki. Kami pernah perbaiki, tapi rusak lagi. Jembatan di Kali Goyage juga kami bangun, tapi sering hanyut karena hanya dikerjakan secara manual. Sekarang kami perbaiki lagi karena kerusakannya makin parah,” ujar Pdt. Yarin Kogoya saat dihubungi via telepon, Jumat (27/6/2025).

Ia menjelaskan, kondisi jalan makin memburuk akibat curah hujan yang tinggi, sehingga permukaan jalan berlubang, berbatu, dan sangat sulit dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Untuk itu, sembilan jemaat GIDI Klasis Goyage bersama Kepala Distrik Goyage, Tarus Kogoya, S.Pt, sepakat melakukan kerja bakti perbaikan jalan secara gotong royong.

“Pak Kepala Distrik juga turut membantu kebutuhan logistik seperti beras, gula, dan kopi untuk mendukung warga selama kegiatan ini,” ujarnya.

Perbaikan ini juga dilakukan dalam rangka menyambut kunjungan kerja Wakil Ketua GIDI Wilayah Toli, Pdt. Yermias Wandik, yang dijadwalkan datang ke Goyage pada Minggu, 29 Juni 2025. Warga ingin memastikan akses jalan dari pintu masuk Dugi hingga Kantor GIDI Klasis Goyage dapat dilalui dengan aman.

“Kami ingin memastikan kunjungan pimpinan umat GIDI Wilayah Toli berjalan lancar dan tanpa hambatan,” kata Pdt. Yarin Kogoya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam bentuk barang dari kios maupun sumbangan bahan pangan lokal.

“Tanpa bahan bakar, manusia tidak bisa bekerja. Tapi anak-anak Tuhan tetap memberi, walau dalam situasi ekonomi yang sulit. Kiranya Tuhan yang memiliki segala berkat membalas dengan limpah hingga hari Maranatha,” pungkasnya. (Nay Yigibalom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *