JAYAPURA, SUARALANI.id— Betty Grace Kogoya, putri asli Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, berhasil mengembangkan inovasi pangan lokal berupa es krim buah merah (Pandanus conoideus) berbahan dasar sagu. Inovasi ini berawal dari ketertarikannya pada tahun 2023 dalam mengolah pangan khas Papua menjadi produk modern yang bernilai ekonomi dan gizi tinggi.
Ide tersebut lahir dari penelitian yang ia lakukan dengan judul “Pengaruh Penambahan Ekstrak Minyak Buah Merah terhadap Sifat Kimia dan Sensoris Es Krim Berbahan Dasar Sagu.” Melalui penelitian ini, Betty berupaya mengangkat potensi sagu dan buah merah sebagai komoditas lokal unggulan Papua.

“Saya bersyukur bisa mengangkat pangan lokal Papua menjadi produk olahan bernilai jual. Selain es krim buah merah berbahan dasar sagu, saya juga mengolah tanaman rimpang seperti temulawak, kunyit, dan jahe menjadi permen jeli. Tanaman rimpang ini dikenal sebagai obat tradisional, termasuk untuk meningkatkan nafsu makan dan membantu pencegahan malaria,” ujar Betty.
Usaha tersebut telah ia jalankan selama kurang lebih tiga tahun dan sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk menunjang biaya perkuliahan. Namun, Betty mengaku masih menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan usahanya. Melalui pesan singkat kepada media suaralani.id. Jayapura, Rabu (17/12/2025)

“Kendala utama saya adalah keterbatasan fasilitas. Saya belum memiliki rumah produksi, peralatan yang memadai, serta ketersediaan bahan baku dalam jumlah besar, sehingga produksi es krim buah merah masih terbatas,” jelasnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tolikara serta dinas terkait dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk fasilitas, pendampingan, maupun bantuan peralatan, agar pangan lokal asal Tolikara dapat dikembangkan menjadi produk berkualitas dan berdaya saing.

Betty juga mengungkapkan kebanggaannya karena untuk pertama kali ia diizinkan mengikuti pameran produk di Gedung Serbaguna Universitas Ottow Geissler Papua, yang akan berlangsung pada 17 Desember 2025.
Untuk mendapatkan perpaduan yang tepat antara sagu dan buah merah, Betty telah melakukan berbagai percobaan formulasi. Produk es krim yang dihasilkan juga telah melalui uji laboratorium, termasuk pengujian di BPOM, guna memastikan keamanan dan dampaknya bagi kesehatan.
“Harapan saya sederhana, semoga produk pangan lokal Papua bisa semakin dikenal dan memberi manfaat, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi masyarakat Papua secara luas,” tutup wanita asal Kabupaten Tolikara tersebut. [Yigibalom_Nay]














