KARUBAGA, SUARALANI.id —Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tolikara, Ny. Elisabet N. Flassy Wandik, SE, MM menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Tolikara yang telah memberikan kepercayaan kepada PKK untuk mengelola Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan kegiatan Sarasehan Gizi di lima wilayah pembangunan. Karubaga, senin (13/10/2025).
“Selain PKK, kegiatan ini juga didukung oleh GOW dan Dharma Wanita. Kami berbagi tugas untuk memastikan program ini berjalan menyentuh semua lapisan masyarakat,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program 1000 HPK hari ini, PKK menyediakan makanan bergizi khusus untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak. Makanan ini diolah langsung oleh ibu-ibu asli Tolikara di dapur umum. Bahan pangan lokal seperti buah-buahan, sayur, dan umbi-umbian dibeli dari Mama-Mama Papua Tolikara.
“Kami libatkan mama-mama Tolikara dalam penyediaan bahan pangan dan proses memasak. Dapur umum ini terbuka untuk semua, termasuk bapak-bapak yang ingin melihat langsung prosesnya. Ini bentuk nyata pemberdayaan masyarakat lokal,” tambah Ny.
Elisabet.Meski demikian, beberapa bahan seperti telur, ayam, ikan, dan beras masih harus didatangkan dari luar Tolikara. Namun, ke depan, pihak PKK berupaya memaksimalkan pasokan dari Distrik Wari dan Dow.PKK mendorong ibu-ibu yang memiliki sayur seperti kol, wortel, pisang, dan ubi untuk tetap menyediakan hasil kebun mereka, namun juga diimbau agar jenis sayur yang digunakan bisa lebih beragam dan seimbang secara gizi.
“Ibu-ibu bilang, mereka selalu dapat sayur yang sama. Jadi kami minta mulai sekarang kita kombinasikan. Bisa nasi dengan ubi, pisang, keladi kita bungkus jadi satu paket makanan yang lengkap,” jelasnya.
Bagi masyarakat yang memiliki ayam atau telur, dipersilakan untuk menjual ke dapur umum dengan harga yang wajar. Telur yang digunakan saat ini masih disuplai oleh Dinas Peternakan Provinsi Papua dan tenaga kesehatan setempat.
Dokter Sarpa, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa makanan 1000 HPK yang disiapkan sudah memenuhi unsur karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta vitamin dari buah dan sayur. Ia menegaskan pentingnya pangan lokal dalam pemenuhan gizi seimbang.
“Kita tidak hanya berikan makanan, tetapi juga pantau anak-anak ini selama dua tahun pertama kehidupannya. Itu masa emas. Kami pastikan setiap anak tumbuh optimal secara fisik dan mental,” katanya.
Program 1000 HPK yang sebelumnya hanya dilaksanakan terpusat di Karubaga, kini mulai menjangkau distrik-distrik yang selama ini belum terlayani, seperti Distrik Numba.
Direktur RSUD Karubaga dr. Hardianto Daud musu Sp,B menyatakan, pihak rumah sakit akan mendukung penuh program 1000 HPK dengan menyalurkan vitamin dan suplemen DHA untuk membantu perkembangan otak janin dan bayi.
“Kami pantau anak-anak ini setiap bulan. Ibu hamil juga kami dampingi. RSUD Karubaga sekarang sudah punya dokter spesialis kandungan, jadi jika ada kehamilan risiko tinggi bisa langsung kami tangani di sini, termasuk operasi sesar,” ungkapnya.
Program ini diharapkan mampu menghasilkan generasi Tolikara yang cerdas, sehat, dan berkualitas, serta menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang bisa ditiru daerah lain, bahkan di luar Papua.
“Program seperti ini belum tentu ada di luar Tolikara, bahkan mungkin belum ada di luar Papua. Ini kebanggaan dan tanggung jawab bersama, maka kami mohon dukungan semua pihak tokoh masyarakat, tokoh agama, suami-suami untuk sama-sama menjaga masa depan anak-anak kita,” tutupnya. [Yigibalom_Nay]














