TOLIKARA, SUARALANI.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka stunting di wilayahnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara secara resmi meluncurkan dua program strategis: Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan Sarasehans (Sarapan Sehat Anak Sekolah). Kegiatan launching ini berlangsung pada hari Senin, [13/10/2025], bertempat di Distrik Numba, Kai, Konda, dan Distrik Lianogoma.
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Tolikara, Willem Wandik, S. Sos., didampingi Sekda Yosua Noak Dow, M. Si, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan, Badan Gizi Nasional Wilayah Papua pegunungan Wahyu Adi, Korwil BMG Tolikara Kezia, tokoh masyarakat, para kepala kampung, dan perwakilan dari organisasi keagamaan serta mitra pembangunan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Willem Wandik menjelaskan bahwa Program 1000 HPK dirancang sebagai langkah intervensi gizi dan kesehatan, yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan balita usia 0–2 tahun.

“Program ini adalah bagian dari strategi nasional untuk menekan angka stunting sejak dini. Melalui penyediaan makanan bergizi tambahan, pemeriksaan kesehatan rutin, serta edukasi kepada para orang tua,” ujar Willem.
Ia menambahkan, kegiatan ini akan difokuskan pada lima wilayah (klaster) berdasarkan daerah pemilihan (Dapil), yaitu:1. Karubaga 2. Kembu 3. Bokondini 4. Kanggime 5. Wari/Dow.

Setiap klaster akan dibangun dapur umum sebagai pusat pengelolaan makanan dalam program 1000 HPK dan Sarasehans.
“Peluncuran hari ini dimulai dari distrik bagian timur di Dapil 1. Selanjutnya, program akan menyasar Dapil 3, 4, dan terakhir Dapil 5 di Wari/Dow,” imbuhnya.
Willem menekankan pentingnya memanfaatkan pangan lokal selain pasokan nasional, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Kami ingin masyarakat ikut berinovasi dalam menyediakan pangan lokal. Dengan begitu, program ini tidak hanya meningkatkan gizi, tapi juga memperkuat ekonomi lokal dan perputaran uang di Tolikara,” jelas Bupati.
Sekretaris Daerah Tolikara, Dr. Yosua Noak Dow, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari program unggulan daerah yang telah berjalan cukup lama. Program 1000 HPK telah berlangsung selama 13 tahun sejak era Bupati Usman G. Wanimbo, sementara Sarasehans berjalan selama 3 tahun terakhir di masa kepemimpinan Pj. Marthen Kogoya.

“Hari ini kita luncurkan bersama sebagai bentuk integrasi dua program besar yang menyasar anak usia 0-2 tahun, ibu hamil, hingga anak sekolah,” kata Sekda.
Seluruh makanan dalam program ini dikelola langsung oleh PKK Kabupaten Tolikara dan dinilai sangat baik secara kualitas rasa maupun kandungan gizinya.
Perwakilan Badan Gizi Nasional Korwil Papua Pegunungan, Wahyu Adi, bersama Kezia dari Korwil Tolikara, turut hadir dalam kegiatan peluncuran ini. Mereka mengapresiasi makanan yang disiapkan, yang dinilai lengkap dari segi nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, hingga sayur dan buah.
“Kami harap program 1000 HPK dan Sarasehans bisa menjangkau seluruh warga Tolikara secara menyeluruh,” kata Wahyu
Elius Enembe, S. Kep, M. Kes Kepala Dinas Kesehatan Tolikara, menyatakan bahwa program ini kini diperluas ke seluruh distrik di bawah kepemimpinan Willem-Yotham. Jika sebelumnya hanya terpusat di empat titik, kini program ini akan menyentuh seluruh wilayah Dapil 2, 3, 4, dan 5.
“Program ini terbuka untuk umum. Mari kita kawal dan awasi bersama agar berdampak nyata bagi kesehatan ibu dan anak,” tegasnya.
Elius mengajak seluruh elemen masyarakat seperti kepala sekolah, tenaga kesehatan, tokoh adat, kepala desa, dan gereja untuk ikut terlibat dalam menyukseskan program ini.
“Anak-anak kita perlu mendapat gizi seimbang sejak dini. Ini penting untuk membentuk kecerdasan mereka agar siap menghadapi masa depan,” lanjut Elius.
Ketua DPRK Tolikara, Meinus Y. Wenda, S.IP, mengapresiasi gebrakan Bupati-Wabup Willem-Yotham yang langsung turun ke distrik dalam mengawal pelaksanaan program ini.
“Program ini tidak hanya dipusatkan di Karubaga, tapi juga menyentuh distrik-distrik seperti Numba, Kai, Konda, dan Lianogoma,” kata Meinus.
Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat sangat antusias, bahkan semua makanan yang disediakan dalam kotak makan program habis tanpa sisa — bukti bahwa program ini benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin untuk membentuk kecerdasan anak sejak dalam kandungan,” pungkasnya.
Program 1000 HPK dan Sarasehans diharapkan menjadi pilot project di Tanah Papua, yang bukan hanya fokus pada kesehatan, namun juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan kualitas SDM, dan penurunan angka stunting secara signifikan di Kabupaten Tolikara. [Yigibalom_Nay]














